Minggu, 12 Agustus 2012

Baru Jadi Pempin, Hindari Kesalahan Ini

Baru Jadi Pemimpin, Hindari Kesalahan Ini

Baru Jadi Pemimpin, Hindari Kesalahan Ini.


Lawlietspirit - Ketika kita mendapat kenaikan jabatan, menjadi pemimpin
dari sebuah tim dan memiliki
bawahan, sepertinya ini hal
yang menyenangkan,
namun di balik itu semua, ada tanggung jawab, tantangan dan
permasalahan baru yang
harus bisa ditaklukkan.

Tentu saja Anda ingin menjadi pemimpin baru
yang mengagumkan dan
bagus, oleh karena itu
Anda menyiapkan sejumlah
strategi dan sikap untuk mengendalikan tim dan
menyukseskannya.

Namun seringkali langkah yang kita
sangka benar, malah
menjadi kesalahan utama
saat baru menjadi pemimpin.
Di antaranya adalah kesalahan-kesalahan umum berikut ini.

1. Merasa Sendirian.
Di awal kepemimpinan, biasanya ada sindrom 'kerja sendiri'.
Entah untuk menunjukkan kemauan
bekerja keras, atau karena
tidak percaya dengan bawahan, atau pun ingin meringankan pekerjaan tim.

Langkah yang benar adalah
menginstruksi, mengarahkan dan
mendorong divisi yang bersangkutan untuk melaksanakan tugasnya.

2. Teman atau Bawahan?.
Untuk berteman, bawahan
mungkin lebih mudah didekati daripada sesama manajer atau pemimpin di atasnya. Namun, kesalahan yang sering terjadi adalah pemimpin baru tidak bisa
memberi batasan yang jelas
antara keakraban personal
dan profesional, sementara
bawahan senang mengait-ngaitkan keakraban personal untuk mengambil
keuntungan dalam pekerjaan.

So, jangan ragu untuk bersikap berbeda ketika bekerja dan saat
bersosialisasi agar bawahan pun tahu Anda tidak bisa
dipengaruhi karena teman.

3. Menyamakan Perlakuan.
Tidak mau dianggap pilih
kasih, Anda memerlakukan seluruh bawahan Anda dengan cara yang sama dalam hal instruksi,
punishment dan juga reward.

Hal ini tidak tepat karena setiap orang memiliki karakter yang
berbeda, jika ingin setiap
instruksi dilaksanakan
dengan baik, maka sesuaikan cara pendekatan Anda dengan karakter
orang yang dihadapi.

4. Banyak Janji.
Sebagai pemimpin baru,
memang tidak mudah untuk
meyakinkan orang akan kemampuan Anda.
Pertanyaan-pertanyaan
muncul, dan Anda dituntut untuk memberikan ide yang seringkali terpeleset menjadi janji-janji.
Sebenarnya tidak salah,
asalkan Anda yakin 100 persen bisa dan memiliki otoritas untuk memenuhi
janji-janji tersebut.

5. Menyembunyikan Masalah.
Demi mengesankan kondisi
kepemimpinan yang baik-baik saja dan agar bawahan tidak tertekan,
pemimpin baru cenderung
suka menyembunyikan permasalahan. Berharap seiring dengan waktu,
pengalaman dan bimbingan
Anda secara perlahan-lahan, masalah dapat dipecahkan tanpa membuat yang bersangkutan tertekan dan konflik dengan Anda.

Hal ini tidak tepat, karena akan lebih
baik jika Anda menjabarkan
di mana letak permasalahan dan segera mencari jalan
keluar untuk memecahkannya.

Menunggu waktu yang tepat untuk
mengungkapkan masalah?
Waktu itu tidak akan ada jika Anda tidak menciptakannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terimakasih telah menyempatkan waktunya untuk membaca dan mengunjungi https://lawlietspirit.blogspot.com Jangan lupa Untuk selalu memberikan tanggapan atas artikel diatas. Trims