Senin, 26 September 2011

HAL-HAL UNIK DAN TRADISI JEPANG

Hal-Hal Unik dan Tradisi Jepang

"Jepang.."
Yap,kalian pasti sudah tidak asing lagi dengan negara jepang,negara jepang memang unik dan mempunyai tradisi-tradisi yang menarik.

Berikut ini adalah hal-hal unik dan tradisi di jepang yang mungkin dirasa unik buat
yang bukan orang jepang:

1. Di Jepang, angka “4″ dan
“9″ tidak disukai, sehingga
sering tidak ada nomer kamar
“4″ dan “9″. “4″ dibaca “shi”
yang sama bunyinya dengan
yang berarti “mati”, sedang “9″ dibaca “ku”, yang sama
bunyinya dengan yang berarti
“kurushii / sengsara.
2. Orang Jepang menyukai angka
“8″. Harga-harga barang
kebanyakan berakhiran “8″.
Susu misalnya 198 yen. Tapi
karena aturan sekarang ini
mengharuskan harga barang yang dicantumkan sudah harus
memasukkan pajak, jadi mungkin
kebiasaan ini akan hilang. (Pasar
= Yaoya = tulisan kanjinya
berbunyi happyaku-ya atau toko
800).
3. Kalau musim panas, drama di
TV seringkali menampilkan hal-hal
yang seram (hantu).
4. Cara baca tulisan Jepang ada
dua style : yang sama dengan
buku berhuruf Roman alphabet
huruf dibaca dari atas ke bawah,
dan yang kedua adalah dari
kolom paling kanan ke arah kiri. Sehingga bagian depan dan
belakang buku berlawanan
dengan buku Roman alphabet
(halaman muka berada di
“bagian belakang”).
5. Tanda tangan di Jepang
hampir tidak pernah berlaku
untuk keperluan formal,
melainkan harus memakai hanko/
inkan/ cap. Jenis hanko di Jepang
ada beberapa, a.l. jitsu-in, ginko- in, dan mitome-in. Jadi satu
orang kadang memiliki beberapa
jenis inkan, untuk berbagai
keperluan. Jitsu-in adalah inkan
yang dipakai untuk keperluan
yang sangat penting, seperti beli rumah, beli mobil, untuk jadi
guarantor, dsb. jenis ini
diregisterkan ke shiyakusho.
Ginko-in adalah jenis inkan yang
dipakai untuk khusus membuat
account di bank. inkan ini diregisterkan ke bank. Mitome-in
dipakai untuk keperluan sehari-
hari, dan tidak diregisterkan.
6. Kalau kita membubuhkan
tanda tangan, kadang akan
ditanya orang Jepang: ini
bacanya bagaimana ? Kalau di
Jepang saat diperlukan tanda
tangan (misalnya di paspor, dsb.) umumnya menuliskan nama
mereka dalam huruf Kanji,
sehingga bisa terbaca dengan
jelas. Sedangkan kita biasanya
membuat singkatan atau coretan
sedemikian hingga tidak bisa ditiru/dibaca oleh orang lain.
7. Acara TV di Jepang didominasi
oleh masak memasak.
8. Fotocopy di Jepang self-
service, sedangkan di Indonesia
di-service.
9. Jika naik taxi di Jepang, pintu
dibuka dan ditutup oleh supir.
Penumpang dilarang membuka
dan menutupnya sendiri.
10. Pernah nggak melihat cara
orang Jepang menghitung
“satu”, “dua”, “tiga”….
dengan jari tangannya ? Kalau
agan-agan perhatiin, ada
perbedaan dengan kebiasaan orang Indonesia. Orang Indonesia
umumnya mulai dari tangan
dikepal dan saat menghitung
“satu”, jari kelingking
ditegakkan. Menghitung “dua”,
jari manis ditegakkan, dst. Kalau orang Jepang, setahu saya,
kebalikannya. Mereka selalu mulai
dari telapak tangan terbuka,
dan cara menghitungnya
kebalikan orang Indonesia. Saat
bilang “satu”, maka jarinya akan ditekuk/ditutupkan ke
telapak tangan. Kalo nggak
percaya, coba deh… jikken
dengan teman Jepang anda.
11. Sepeda tidak boleh dipakai
boncengan, kecuali yang
memboncengkannya berusia lebih
dari 16 tahun dan anak yang
diboncengkan berusia kurang
dari satu tahun dan hanya seorang saja yang diboncengkan. Bila dilanggar, dendanya maksimal
20 ribu yen.
12. Kalo naik eskalator di Tokyo,
kita harus berdiri di sebelah kiri,
karena sebelah kanan adalah
untuk orang yang terburu-buru.
Jangan sekali-kali berdiri di
kanan kalo kita ga langsung naik.
13. Pacaran di Jepang sungguh
hemat, traktir2an bukan budaya
pacaran Jepang. Jadi selama
belum jadi suami-istri, siapin duit
buat bayar sendiri-sendiri.
14. Nganter jemput pacar juga
bukan budaya orang Jepang.
Kalo mau ketemuan, ya
ketemuan di stasiun.
15. Jangan pernah sekali-kali
bilang ke orang jepang : “Gue
maen ke rumah lu ya”. Karena
itu dianggap ga sopan. Ke
rumahnya cuma kalo udah diijinin.
16. “Aishiteru” yang berarti aku
cinta kamu, jarang dipake sama
orang pacaran, kecuali kalo
mereka bener-bener udah mau
nikah. Biasanya mereka make
“Daisuke desu” buat ngungkapin kalo mereka sayang sama
pacarnya.
17. Sebelum bepergian, biasanya
orang Jepang selalu ngecek
ramalan cuaca. Dan 90% ramalan
cuaca itu akurat. Itu sebabnya
kalo ada orang bawa payung,
pasti kita bakal liat orang yang lainnya lagi bawa payung juga.
Dan perempatan Shibuya adalah
tempat yang paling menarik
ketika hujan, karena dari atas
kita akan melihat lautan payung
yang berwarna-warni.
18. Bunga sakura adalah bunga
yang spesial di Jepang, karena
bunganya hanya tumbuh 2
minggu selama setahun. Ketika
tumbuh, bunganya memenuhi
seluruh pohon, tanpa daun. Setelah 2 minggu, ga ada
satupun bunga sakura, yang ada
hanyalah daun-daun hijau, tanpa
bunga, dan jadi ga menarik lagi.
19. Di Indonesia, kita bakal dapet
duit kalo kita ngejual barang
bekas kita ke toko jual-beli. Tapi
di Jepang, kita malah harus
bayar kalo mau naro barang kita
di toko jual-beli. Itulah sebabnya kenapa orang Jepang lebih milih
ninggalin TV bekas mereka gitu
aja kalo mo pindah apartemen.
20. Di perempatan jalan Kyoto,
perempatan jalan yang kecil, ga
ada mobil sama sekali, tapi ada
lampu merah, pejalan kaki selalu
berhenti ketika lampu tanda
pejalan kaki menunjukkan warna merah. Mereka santai aja, baca
koran, ngobrol, ngerokok, dan
kemudian jalan lagi ketika lampu
sudah hijau. Padahal ga ada mobil
yang lewat satupun. Mungkin
kalo mereka ngelanggar peraturan juga ga akan celaka.
21. Mereka ga percaya Tuhan
(mayoritas atheis), tapi mereka
bisa disiplin dan taat sama
peraturan. Mungkin karena itu
negara mereka maju. Entahlah…
Bagaimana? Menarik bukan... :D

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terimakasih telah menyempatkan waktunya untuk membaca dan mengunjungi https://lawlietspirit.blogspot.com Jangan lupa Untuk selalu memberikan tanggapan atas artikel diatas. Trims