Minggu, 19 Agustus 2012

Pertandingan Karate

Pertandingan Karate

Pertandingan Karate.


Pertandingan karate dibagi atas
dua jenis yaitu :
1. Kumite (perkelahian) putera dan
puteri.
2. Kata (jurus) putera dan puteri.

1. Kumite.
Kumite dibagi atas kumite
perorangan dengan pembagian
kelas berdasarkan berat badan
dan kumite beregu tanpa
pembagian kelas berat badan
(khusus untuk putera).
Sistem pertandingan yang dipakai
adalah reperchance (WUKO) atau
babak kesempatan kembali
kepada atlet yang pernah
dikalahkan oleh sang juara.

Pertandingan dilakukan dalam satu babak (2-3 menit bersih) dan 1 babak perpanjangan kalau terjadi seri, kecuali dalam pertandingan beregu tidak ada waktu perpanjangan.
Dan jika masih pada babak perpanjangan masih mengalami nilai seri, maka akan diadakan pemilihan
karateka yang paling ofensif dan
agresif sebagai pemenang.

2. Kata.
Pada pertandingan kata yang
diperagakan adalah keindahan
gerak dari jurus, baik untuk
putera maupun puteri. Sesuai
dengan Kata pilihan atau Kata
wajib dalam peraturan pertandingan.

Para peserta harus memperagakan Kata wajib. Bila lulus, peserta akan mengikuti babak selanjutnya dan dapat memperagakan Kata pilihan. Pertandingan dibagi menjadi dua
jenis: Kata perorangan dan Kata
beregu.

Kata beregu dilakukan oleh 3 orang. Setelah melakukan peragaan Kata , para peserta diharuskan memperagakan aplikasi dari Kata (bunkai).
Kata beregu dinilai lebih prestisius
karena lebih indah dan lebih
susah untuk dilatih. Menurut standar JKF dan WKF, yang diakui sebagai Kata Wajib adalah hanya 8 Kata yang
berasal dari perguruan 4 Besar
JKF, yaitu Shotokan, Wado-ryu,
Goju-ryu and Shito-ryu, dengan perincian sebagai berikut:

Shotokan : Kankudai dan Jion.
Wado-ryu : Seishan dan Chinto.
Goju-ryu : Saifa dan Seipai.
Shito-ryu: Seienchin dan Bassaidai.

Karateka dari aliran selain 4
besar tidak dilarang untuk ikut
pertandingan Kata JKF dan WKF,
hanya saja mereka harus
memainkan Kata sebagaimana
dimainkan oleh perguruan 4 besar di atas.

3. Luas lapangan.
Lantai seluas 8 x 8 meter,
beralas papan atau matras di
atas panggung dengan ketinggian 1 meter dan ditambah daerah pengaman berukuran 2 meter pada tiap sisi.
Arena pertandingan harus rata
dan terhindar dari kemungkinan
menimbulkan bahaya.
Pada Kumite Shiai yang biasa
digunakan oleh FORKI yang
mengacu peraturan dari WKF,
idealnya adalah menggunakan
matras dengan lebar 10 x 10
meter.

Matras tersebut dibagi kedalam tiga warna yaitu putih, merah dan biru. Matras yang paling luar adalah batas jogai dimana karate-ka yang sedang bertanding tidak boleh
menyentuh batas tersebut atau akan dikenakan pelanggaran.
Batas yang kedua lebih dalam
dari batas jogai adalah batas
peringatan, sehingga karate-ka
yang sedang bertanding dapat
memprediksi ruang arena dia bertanding. Sisa ruang lingkup
matras yang paling dalam dan
paling banyak dengan warna
putih adalah arena bertanding
efektif.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terimakasih telah menyempatkan waktunya untuk membaca dan mengunjungi https://lawlietspirit.blogspot.com Jangan lupa Untuk selalu memberikan tanggapan atas artikel diatas. Trims